Tampilkan postingan dengan label Cinema. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cinema. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 November 2014

Auditorium dan Studio

Auditorium dan Studio



Auditorium adalah ruang pertemuan dengan tata suara dan video untuk kegiatan presentasi, seminar atau gathering. Studio adalah ruang untuk rekaman atau recording. Dimana studio terbagi menjadi dua, yaitu studio musik atau radio dan studio televisi.

Pada auditorium dibutuhkan perangkat display video dan speaker monitor yang mumpuni. Sedang studio kebanyakan terdiri dari peralatan input untuk mengambil suara atau gambar. Persamaan mendasar keduanya adalah kedua butuh peredam suara (sound absorber) yang baik. Sound absorber diperlukan sehingga suara dari dalam ruangan tidak terdengar dari luar, begitu pula suara luar tidak masuk.

Auditorium membutuhkan tata suara yang bagus. Biasanya beberapa perangkat sudah menggunakan stereo, surround, thx, dolby atau imax. Speaker sudah ditata dengan system 2, 2.1, 3.1, 5.1 sampai 9.1. Angka 2 sampai 9 mewakili jumlah speaker midrange dan tweeter. Sedang .1 mewakili bass woofer dan sub-woofer. Selain tata suara, auditorium harus mempunyai projector dlp dengan kekuatan lumens yang tinggi. Untuk auditorium yang bagus dibutuhkan lumens minimal 7500 lumens. Merek yang memproduksi proyektor sebesar ini adalah barco, panasonic dan nec. Beberapa merek menyediakan fasilitas stacking, atau memadukan beberapa proyektor menjadi satu gambar di layar screen proyektor. Stacking ini berupa software, yang dapat mengatur throwing jarak lensa dan areh kemiringan lensa. Dengan stacking kita dapat menghemat umur lampu dan biaya pembelian proyektor.

Proyektor biasanya menyediakan lensa untuk long throw dan short throw. Lensa short throw menggunakan lensa cekung, sehingga dapat mencapai luasan maksimal pada jarak dekat. Sedang lensa yang long throw, dapat mencapai fokus display maksimal pada jarak sampai 100meter. Lensa long throw banyak digunakan pada auditorium atau bioskop cinema.

Pada auditorium juga memiliki audio mixer. Audio mixer ini digunakan untuk mengatur volume speaker-speaker yang terdapat di sisi kiri dan kanan ruangan. Sound engineer bisa mengatur volume masing-masing speaker sehingga suara akan terdengar memberikan efek me-ruang. Efek echo sangat dihindari pada penggunaan multi speaker, dimana bisa menimbulkan suara yang tumpang tindih.